top of page
Para Frater Projak telah bermain basket

Dimensi Pembinaan Manusiawi

Dasar dan pusat pembinaan manusiawi adalah Yesus Kristus sendiri, Sang Sabda yang menjadi manusia. Ia adalah seorang manusia dalam kepenuhannya, pribadi yang merdeka dan dalam kebebasannya secara utuh mengabdikan diri bagi keselamatan dunia. Pribadi Yesus itulah yang menjadi acuan bagi pembinaan pribadi para calon imam.

Dalam pengembangan aspek manusiawinya, calon imam diharapkan berkembang menjadi pribadi yang matang. Ciri ciri pribadi yang matang antara lain terwujud dalam sikap bersyukur (tidak mudah mengeluh), gembira (tidak murung), dan merdeka (tidak terbebani) dalam kemampuan untuk mengambil keputusan secara mandiri, serta memberikan penilaian secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan suara hati, norma-norma moral, dan kehendak Allah.

Melalui pembinaan manusiawi, calon imam mengembangkan serangkaian sifat-sifat dan ketrampilan yang menunjang bidang-bidang itu juga, bukan saja agar mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi yang seimbang, kuat dan bebas dalam merealisasikan diri sebagaimana mestinya, melainkan juga demi pelayanan yang ditugaskan pada mereka di kemudian hari.

Untuk itu, para calon imam dibina untuk mencintai kebenaran, menghayati sikap setia kawan, menghargai setiap orang, menghidupi perasaan keadilan, memenuhi kesanggupan, berbelas kasih dengan tulus, berkepribadian utuh, dan khususnya seimbang dalam penilaian serta perilaku mereka. Dalam menjalin hubungan dengan sesama, para calon imam belajar mengembangkan kemampuan menjalin hubungan secara sehat (bdk. PDV 43). Dalam konteks relasi antar manusia itulah, kematangan afektif merupakan faktor yang relevan dan menentukan dalam pembinaan calon imam (bdk. PDV 44).

Adapun pada aspek kesehatan, pemeliharaan tubuh-fisik sangat dianjurkan untuk para calon imam. Sadar akan kesatuan Roh-Badan yang saling memengaruhi satu sama lain dan melihat kegiatan kerasulan yang membentang di hadapannya, para calon imam perlu memerhatikan kesehatannya yang antara lain tampak dalam pemeliharaan tubuhnya misalnya lewat olahraga teratur dan pola makan yang sehat.

Dalam rangka pembinaan menuju kedewasaan ini, beberapa hal dapat ditekankan:

  1. Menghayati nilai-nilai manusiawi yang sehat

  2. Menghayati tiga nasehat injil

  3. Kematangan hidup afeksi

  4. Pengembangan bakat pribadi demi efektivitas tugas pengutusan

  5.  Pendampingan psikologis dan asesmen

bottom of page