Lima Dimensi Pembinaan

Dimensi Pembinaan Manusiawi
Dasar dan pusat pembinaan manusiawi adalah Yesus Kristus sendiri, Sang Sabda yang menjadi manusia. Ia adalah seorang manusia dalam kepenuhannya, pribadi yang merdeka dan dalam kebebasannya secara utuh mengabdikan diri bagi keselamatan dunia. Pribadi Yesus itulah yang menjadi acuan bagi pembinaan pribadi para calon imam.

Dimensi Pembinaan Hidup Rohani
Pembinaan hidup rohani para calon imam KAJ mempunyai tujuan membawa mereka kepada persekutuan yang mendalam dengan Bapa melalui Yesus Kristus dan dalam Roh Kudus (bdk OT 8). Untuk itu, pertama-tama mereka dibawa masuk ke dalam pengalaman akan Allah. Mereka perlu menyadari bahwa kesatuan dengan Allah Tritunggal dalam kehidupan mereka adalah penting sekali, karena di luar itu mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Dimensi Pembinaan Intelektual
Sasaran pembinaan intelektual di seminari ialah agar para calon imam mencapai tingkat daya nalar yang mencukupi untuk zaman kini dan juga memperoleh ilmu pengetahuan yang memadai sebagai dukungan yang teguh bagi imannya.

Dimensi Pembinaan Pastoral-Evangelisasi
Seluruh pembinaan calon imam dalam berbagai seginya, yakni manusiawi, rohani, dan intelektual berorientasi pada pastoral evangelisasi. Orientasi pastoral-evangelisasi menyentuh suatu strategi yang dinamis agar Kabar Gembira semakin ditangkap dan dialami oleh banyak orang. Dibutuhkan suatu analisa untuk menemukan tantangan-tantangan nyata yang mewarnai kehidupan bersama sekaligus menangkap tanda-tanda zaman.

Dimensi Pembinaan Hidup Berkomunitas
Pembangunan Komunitas adalah panggilan dan tugas perutusan bagi calon imam. Oleh karena Gereja sendiri merupakan persekutuan umat beriman dan sakaramen imamat ada untuk pelayanan jemaat, maka mewujudkan dan mengembangkan Satu Tubuh yang didasarkan atas kasih (Bdk. 1 Kor 12-13) merupakan desakan Roh yang hendaknya ditanggapi secara positif oleh para calon imam.




