Belajar Memperjuangkan Keadilan dari Novel Laut Bercerita
- Seminari Tinggi KAJ

- 29 Sep
- 2 menit membaca
Oleh : Fr. Christopher Mikael

Pada tanggal 30 September, ada peristiwa penting dalam sejarah Negara Indoneisa. Peristiwa itu bernama gerakan 30 September 1965. peristiwa 30 September ini merupakan kejadian yang memilukan untuk Bangsa Indonesia. Kenapa? Karena pada tanggal 30 September, ada banyak tentara nasional Indonesia yang dibantai oleh oknum yang dinamakan PKI. Peristiwa 30 September merupakan peristiwa kejahatan kemanusiaan yang kejam. Oleh karena itu melalui peristiwa 30 September, kita sebagai Bangsa Indonesia diajak untuk memperjuangkan nilai keadilan. Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk memperjuangkan keadilan? Penulis membagikan inspirasi mengenai perjuangan membela nilai keadilan berdasarkan dari Novel Laut Bercerita.
Kisah Singkat Novel Laut Bercerita
Novel Laut Bercerita merupakan suatu karya Leila S. Chudori yang berceritakan tentang kisah seorang tokoh yang bernama Laut. Ia merupakan aktivis ‘98 untuk melawan ketidakadilan rezim otoriter. Kisah ini dibagi menjadi dua babak yakni babak pertama berisi tentang kisah Laut untuk melawan ketidakadilan dalam bentuk demonstrasi. Bagian kedua berisi tentang point of view dari Asmara (adik Laut) yang berjuang untuk mencari orang yang hilang secara khusus Laut karena demonstrasi pada tahun 1998. Tokoh Asmara ini juga berjuang untuk mencari keadilan dengan berusaha mencari petunjuk dari situasi yang ada di sekitarnya.
Berani Memperjuangkan Keadilan
Dalam Novel Laut Bercerita, ada tokoh yang bernama Laut bersama dengan Kinan, Bram, Anjani, dan Alex berusaha untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Ketika mereka sedang berjuang hak petani di Blangguan, Kinan berkata kepada Laut, “Kita tak ingin selama-lamanya berada di bawah pemerintahan satu orang selama puluhan tahun, Laut. Hanya di negara diktatorial satu orang bisa memerintah begitu lama... seluruh Indonesia dianggap milik keluarga dan kroninya. Mungkin kita hanya nyamuk-nyamuk pengganggu bagi mereka. Kerikil dalam sepatu mereka. Tapi aku tahu satu hal: kita harus mengguncang mereka. Kita harus mengguncang masyarakat yang pasif, malas, dan putus asa agar mereka mau ikut memperbaiki negeri yang sungguh korup dan berantakan ini, yang sangat tidak menghargai kemanusiaan ini, Laut.” (Chudori 2017, 182).
Ungkapan ini ingin menunjukkan bahwa ketidakadilan harus dilawan dengan perjuangan. Berdasarkan dari novel Laut Bercerita, cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan keadilan oleh Laut dan teman-temannya adalah melalui demonstrasi. Akibat tindakan yang dilakukan oleh tokoh Laut dan kawan-kawan adalah risiko diculik. Bahkan, akibat dari memperjuangkan keadilan ini adalah tokoh Laut hilang dan mati ke dalam laut. (Chudori 2017, 229).
Refleksi
Berdasarkan dari Novel Laut Bercerita, kita dapat belajar untuk berani membela keadilan seperti tokoh Laut dan kawan-kawannya. Perjuangan membela keadilan tentu membawa risiko dan tantangan. Penulis merefleksikan bahwa keadilan merupakan suatu hal yang paling mendasar untuk diperjuangkan. Dasar untuk memperjuangkan keadilan adalah nilai kemanusiaan.
Dalam iman Kristiani, kita dapat belajar dari Tuhan Yesus yang berjuang untuk memperjuangkan suatu nilai. Akibat dari Yesus memperjuangkan suatu nilai untuk menyelamatkan manusia adalah kematian di kayu salib. Oleh karena itu melalui Laut Bercerita, kita diajak untuk memperjuangkan keadilan. Dasar untuk memperjuangkan adalah nilai kemanusiaan. Salah satu cara untuk memperjuangkan keadilan adalah ikut berbelarasa dengan Menolong orang lain tanpa pilih kasih, termasuk mereka yang berbeda pandangan.
“Kita harus mengguncang masyarakat yang pasif, malas, dan putus asa agar mereka mau ikut memperbaiki negeri.”








Komentar