Masuklah ke Ruang dalam Hatimu
- Ignatius Bagas Harfiantyo
- 19 Jun
- 1 menit membaca
Diperbarui: 20 Agu
Oleh : Fr. Ignatius Bagas Harfiantyo
Bacaan : Matius 6:7-15
Saudara-saudari yang terkasih dalam kutipan bacaan di atas menjelaskan bahwa Yesus tidak hanya mengajarkan bagaimana kita harus berdoa. Tetapi Ia mengundang kita masuk lebih dalam ke ruang batin yang paling sunyi, tempat kita benar-benar hadir di hadapan Bapa.
Di dunia yang bising dan penuh tuntutan, kita sering merasa perlu mengisi doa-doa kita dengan banyak kata, seolah-olah Tuhan harus diyakinkan untuk mendengarkan. Namun, Yesus justru mengajarkan sebaliknyaĀ āDiamlah. Masuklah ke dalam. Berhenti bicara. Buka hati. Duduk di hadapan-Nyaā
Saudara-saudari yang terkasih seringkali kita mendekati doa seperti transaksi
āTuhan, saya minta ini...ā
āTuhan, tolong atur itu...ā
āTuhan, bereskan masalah ini...ā
Padahal, Yesus mengajarkan bahwa doa bukan soal memberi tahu Tuhan apa yang kita inginkan, tapi melatih hati agar selaras dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Dalam Injil hari ini menjelaskan bahwa Doa Bapa Kami bukanlah sekadar susunan kalimat. Melainkan Ia adalah jalan hidup rohani umat beriman yang menjelaskan tentang MengenaliĀ Allah sebagai Bapa, Mengenali sesama sebagai saudara, dan Mengenali hidup sebagai anugerah.
āBerilah kami rezeki secukupnya...āMengajarkan akanĀ kepercayaan, bukan ketamakan.
āAmpunilah kami... seperti kami pun mengampuni...āMengajarkan cinta yang membebaskan, bukan dendam yang mengikat.
āJadilah kehendak-Mu...āMengajarkan penyerahan, bukan pengendalian.
Saudara-Saudarai yang terkasih saya mengajak kita semua untuk meluangkan waktu hening dan tanyakan dalam hati
Apakah aku sungguh percaya bahwa Bapa tahu kebutuhanku?
Apakah aku masih menyimpan luka yang belum bisa aku ampuni?
Apakah aku sungguh siap berkata: āJadilah kehendak-Mu,ā meski itu berarti melepaskan sesuatu yang aku genggam erat?









Komentar