top of page

"Api Semangat Rasul Kristus"

Oleh :Fr. Amadeus Cellovino Sanouoruyu Fau

Bacaan : Markus 16:15-20


Halo saudara-saudari terkasih,


Pada bacaan Markus ini, kita mendengarkan perintah yang diberikan oleh Yesus kepada para murid-Nya tentang apa yang harus mereka lakukan sebelum Ia diangkat ke surga. Perintah itu sederhana namun tegas: “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil!” tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana seharusnya para murid mewartakan Injil. Hal ini, dalam kontemplasi saya, tentu terasa membingungkan bagi para murid, terlebih mereka bukanlah orang-orang terpelajar pada masa itu dan masih berada dalam suasana yang membingungkan pasca kebangkitan Yesus. Namun ternyata, apa yang mereka kerjakan pada saat itu masih dapat kita rasakan hingga sekarang dalam Gereja Katolik yang tetap berdiri sampai hari ini.

Satu hal utama dari bacaan ini, sekaligus inti keberhasilan para rasul dalam menyebarkan Injil, adalah semangat kerasulan. Semangat inilah yang memungkinkan para rasul, khususnya pada masa Gereja awal, menjalankan pewartaan Injil dan menghadapi segala kesulitan yang muncul dalam tugas perutusan mereka. Semangat ini terus diwariskan dari generasi ke generasi bahkan hingga saat ini dalam Gereja Katolik, yang telah bertahan selama kurang lebih dua milenia, dan tentu juga dalam diri kita masing-masing. Semangat kerasulan bukanlah sesuatu yang jauh dari kehidupan kita, melainkan sangat dekat, sebab setiap hari kita dipanggil untuk menjadi rasul-rasul kecil dalam hidup yang kita jalani. Melalui tindakan, perkataan, dan bahkan cara kita berpikir, kita dapat menjadi pewarta Injil pada zaman ini, mewarisi semangat yang sama seperti yang dimiliki para rasul dahulu.

Semoga bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa Perintah Yesus bukanlah tugas yang hanya dipercayakan pada para rasul dua ribu tahun lalu, tetapi suatu panggilan yang terus dihidupkan dalam diri setiap orang beriman. Kita mungkin tidak diutus ke seluruh dunia secara fisik, namun dunia kecil tempat kita berada seperti keluarga, komunitas, tempat studi, maupun lingkungan kerja adalah ladang pewartaan yang nyata. Ketika semangat kerasulan itu kita hidup dengan sederhana namun setia, Injil kembali menemukan suaranya melalui hidup kita. Maka marilah kita memohon rahmat agar mampu menjadi saksi-saksi Kristus yang rendah hati, berani, dan tekun, sehingga melalui kita, kasih Tuhan yang sama yang digetarkan oleh para rasul dahulu, dapat terus bergema di dunia masa kini. Amin.


Gambar: Ziarah Komunitas Ke Cisantana
Gambar: Ziarah Komunitas Ke Cisantana

Komentar


bottom of page