top of page

Kehadiran yang Memberi Makna

Diperbarui: 15 Agu

Dibuat oleh : Fr Petrus Daniellyanto 

Bacaan Injil : Yohanes 17:20-26


Dalam bacaan Injil hari Minggu ini, Yesus berdoa bukan hanya untuk para murid-Nya saat itu, tetapi juga untuk kita dan seluruh dunia. Ia menunjukkan kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Yesus berkata, “Aku ada di dalam Engkau dan Engkau ada di dalam Aku, dan agar mereka juga ada di dalam Kita.” Ayat ini menyampaikan bahwa Yesus tinggal di dalam Allah dan Allah tinggal di dalam-Nya. Lebih dari itu, Yesus ingin kita juga tinggal di dalam Mereka. Artinya, kehadiran Yesus sudah nyata dalam diri kita, dan kehadiran Allah pun menyertai hidup kita.


Kehadiran ini sangat berarti, terutama bagi orang-orang yang sungguh merindukannya. Kita bisa melihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam sebuah perkumpulan ada seseorang yang biasanya suka bercanda, yang mampu mencairkan suasana. Ketika orang itu tidak hadir, tentu ada rasa kehilangan—suasana menjadi berbeda, seolah ada yang kurang. Orang itu akan dicari, karena kehadirannya membawa makna.


Contoh lain, ketika ada seseorang yang sedang sakit, ia akan merasa dikuatkan saat ada yang datang menjenguk. Kehadiran itu sendiri sudah menjadi sumber penghiburan. Oleh karena itu dengan hadir, kita mau memberikan diri kita untuk peduli kepada orang yg kita datangi. 


Namun, tidak dipungkiri bahwa terkadang hadir saja itu belum cukup, pasti semua orang merasakan dan saya pun juga bahwa kadang kita hadir secara fisik saja namun pikiran kita bukanlah di tempat kita hadir. Maka penting bagi kita untuk menyadari bahwa kehadiran itu memberikan banyak makna. 


Karena kehadiran yang utuh seperti ini akan membawa kepada kebaikan, karena ia mempererat relasi—bukan hanya dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Misalnya, jika kita sering bertemu dan mengobrol dengan sesama atau dengan kakak kelas atau para Romo, tentu yg pada awalnya itu canggung lama kelamaan jadi lebih dekat, relasi akan terbangun dan menjadi semakin erat. Begitu pula relasi kita dengan Allah, jika kita sering menghindari atau jarang berelasi dengan Nya tentu kita akan merasa jauh dan kita tidak akan mengetahui maksud Allah. 


Maka doa yang Yesus katakan telah memberikan teladan yang nyata. Relasi-Nya dengan para murid begitu dekat. Ketika para murid hadir, Yesus pun hadir di tengah mereka. Bahkan kehadiran mereka menjadi kehadiran Yesus sendiri. Maka, marilah kita merenungkan: Apakah kita sungguh sungguh hadir dalam hidup ini bukan hanya secara fisik, namun dengan seutuhnya dimanapun aku berada?

 

Marilah kita hening sejenak


Gambar : Kapel Adorasi Goa Maria Kaliori
Gambar : Kapel Adorasi Goa Maria Kaliori

Komentar


bottom of page